Sabtu, 21 April 2012

PENGARUH KELAS SOSIAL & STATUS SOSIAL 1. Definisi Kelas Sosial Berdasarkan karakteristik Stratifikasi sosial, dapat kita temukan beberapa pembagian kelas atau golongan dalam masyarakat. Istilah kelas memang tidak selalu memiliki arti yang sama, walaupun pada hakekatnya mewujudkan sistem kedudukan yang pokok dalam masyarakat. Pengertian kelas sejalan dengan pengertian lapisan tanpa harus membedakan dasar pelapisan masyarakat tersebut. Kelas Sosial atau Golongan sosial mempunyai arti yang relatif lebih banyak dipakai untuk menunjukkan lapisan sosial yang didasarkan atas kriteria ekonomi. Jadi, definisi Kelas Sosial atau Golongan Sosial ialah: Sekelompok manusia yang menempati lapisan sosial berdasarkan kriteria ekonomi. 2. Klasifikasi Kelas Sosial Pembagian Kelas Sosial terdiri atas 3 bagian yaitu: a.Berdasarkan Status Ekonomi 1)Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi menjadi kelas atau golongan: - Golongan sangat kaya; - Golongan kaya dan; - Golongan miskin. Aristoteles menggambarkan ketiga kelas tersebut seperti piramida: 1 = golongan sangat kaya 2 = golongan kaya 3 = golongan miskin Golongan pertama: merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat. Mereka terdiri dari pengusaha, tuan tanah dan bangsawan. Golongan kedua: merupakan golongan yang cukup banyak terdapat di dalam masyarakat. Mereka terdiri dari para pedagang, dsbnya. Golongan ketiga: merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat. Mereka kebanyakan rakyat biasa. 2)Karl Marx juga membagi masyarakat menjadi tiga golongan, yakni: a. Golongan kapitalis atau borjuis : adalah mereka yang menguasai tanah dan alat produksi. b. Golongan menengah : terdiri dari para pegawai pemerintah. c. Golongan proletar : adalah mereka yang tidak memiliki tanah dan alat produksi. Termasuk didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja pabrik. Menurut Karl Marx golongan menengah cenderung dimasukkan ke golongan kapatalis karena dalam kenyataannya golongan ini adalah pembela setia kaum kapitalis. Dengan demikian, dalam kenyataannya hanya terdapat dua golongan masyarakat, yakni golongan kapitalis atau borjuis dan golongan proletar. 3)Pada masyarakat Amerika Serikat, pelapisan masyarakat dibagi menjadi enam kelas yakni: a. Kelas sosial atas lapisan atas ( Upper-upper class) b. Kelas sosial atas lapisan bawah ( Lower-upper class) c. Kelas sosial menengah lapisan atas ( Upper-middle class) d. Kelas sosial menengah lapisan bawah ( Lower-middle class) e. Kelas sosial bawah lapisan atas ( Upper lower class) f. Kelas sosial lapisan sosial bawah-lapisan bawah ( Lower-lower class) 1. Upper-upper class 2. Lower-upper class 3. Upper-middle class 4. Lower-middle class 5. Upper-lower class 6. Lower-lower class Kelas sosial pertama: keluarga-keluarga yang telah lama kaya. Kelas sosial kedua: belum lama menjadi kaya Kelas sosial ketiga: pengusaha, kaum profesional Kelas sosial keempat: pegawai pemerintah, kaum semi profesional, supervisor, pengrajin terkemuka Kelas sosial kelima: pekerja tetap (golongan pekerja) Kelas sosial keenam: para pekerja tidak tetap, pengangguran, buruh musiman, orang bergantung pada tunjangan. 4)Dalam masyarakat Eropa dikenal 4 kelas, yakni: 1.Kelas puncak (top class) 2.Kelas menengah berpendidikan (academic middle class) 3.Kelas pekerja (workmen dan Formensclass) 4.Kelas bawah (underdog class) b.Berdasarkan Status Sosial Kelas sosial timbul karena adanya perbedaan dalam penghormatan dan status sosialnya. Misalnya, seorang anggota masyarakat dipandang terhormat karena memiliki status sosial yang tinggi, dan seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena memiliki status sosial yang rendah. Contoh : Pada masyarakat Bali, masyarakatnya dibagi dalam empat kasta, yakni Brahmana, Satria, Waisya dan Sudra. Ketiga kasta pertama disebut Triwangsa. Kasta keempat disebut Jaba. Sebagai tanda pengenalannya dapat kita temukan dari gelar seseorang. Gelar Ida Bagus dipakai oleh kasta Brahmana, gelar cokorda, Dewa, Ngakan dipakai oleh kasta Satria. Gelar Bagus, I Gusti dan Gusti dipakai oleh kasta Waisya, sedangkan gelar Pande, Khon, Pasek dipakai oleh kasta Sudra. c.Berdasarkan Status Politik Secara politik, kelas sosial didasarkan pada wewenang dan kekuasaan. Seseorang yang mempunyai wewenang atau kuasa umumnya berada dilapisan tinggi, sedangkan yang tidak punya wewenang berada dilapisan bawah. Kelompok kelas sosial atas antara lain: - pejabat eksekutif, tingkat pusat maupun desa. - pejabat legislatif, dan - pejabat yudikatif. Pembagian kelas-kelas sosial dapat kita lihat dengan jelas pada hirarki militer. A.Kelas Sosial Atas (perwira) Dari pangkat Kapten hingga Jendral B.Kelas sosial menengah (Bintara) Dari pangkat Sersan dua hingga Sersan mayor C.Kelas sosial bawah (Tamtama) Dari pangkat Prajurit hingga Kopral kepala Sudahkah Anda pahami betul mengenai pengertian kelas sosial atau golongan sosial? Bagus! Kalau Anda telah memahaminya. Namun, apabila belum paham benar, coba ulangi membacanya sekali lagi. Kalau sudah paham, bagaimana kalau sekarang kita lanjutkan pelajarannya? Mari, simak dan pahami pengertian Status sosial berikut ini! 3. Pengertian Status Sosial Setiap individu dalam masyarakat memiliki status sosialnya masing-masing. Status merupakan perwujudan atau pencerminan dari hak dan kewajiban individu dalam tingkah lakunya. Status sosial sering pula disebut sebagai kedudukan atau posisi, peringkat seseorang dalam kelompok masyarakatnya. Pada semua sistem sosial, tentu terdapat berbagai macam kedudukan atau status, seperti anak, isteri, suami, ketua RW, ketua RT, Camat, Lurah, Kepala Sekolah, Guru dsbnya. Dalam teori sosiologi, unsur-unsur dalam sistem pelapisan masyarakat adalah kedudukan (status) dan peranan ( role). Kedua unsur ini merupakan unsur baku dalam pelapisan masyarakat. Kedudukan dan peranan seseorang atau kelompok memiliki arti penting dalam suatu sistem sosial. Apa itu sistem sosial ? Sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik dan tingkah laku individu-individu dalam masyarakat dan hubungan antara individu dan masyarakatnya. Status atau kedudukan adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial atau kelompok masyarakat. 4. Cara Memperoleh Status Bagaimana cara individu memperoleh statusnya? Cara-cara memperoleh status atau kedudukan adalah sbb: a.Ascribed Status adalah keududukan yang diperoleh secara otomatis tanpa usaha. Status ini sudah diperoleh sejak lahir. Contoh: Jenis kelamin, gelar kebangsawanan, keturunan, dsb. b.Achieved Status adalah kedudukan yang diperoleh seseorang dengan disengaja. Contoh: kedudukan yang diperoleh melalui pendidikan guru, dokter, insinyur, gubernur, camat, ketua OSIS dsb. c.Assigned Status merupakan kombinasi dari perolehan status secara otomatis dan status melalui usaha. Status ini diperolah melalui penghargaan atau pemberian dari pihak lain, atas jasa perjuangan sesuatu untuk kepentingan atau kebutuhan masyarakat. Contoh: gelar kepahlawanan, gelar pelajar teladan, penganugerahan Kalpataru dsb. 5. Akibat Adanya Status Sosial Kadangkala seseorang/individu dalam masyarakat memiliki dua atau lebih status yang disandangnya secara bersamaan. Apabila status-status yang dimilikinya tersebut berlawanan akan terjadi benturan atau pertentangan. Hal itulah yang menyebabkan timbul apa yang dinamakan Konflik Status. Jadi akibat yang ditimbulkan dari status sosial seseorang adalah timbulnya konflik status. Macam-macam Konflik Status: a.Konflik Status bersifat Individual: Konflik status yang dirasakan seseorang dalam batinnya sendiri. Contoh: - Seorang wanita harus memilih sebagai wanita karier atau ibu rumah tangga - Seorang anak harus memilih meneruskan kuliah atau bekerja. b.Konflik Status Antar Individu: Konflik status yang terjadi antara individu yang satu dengan individu yang lain, karena status yang dimilikinya. Contoh: - perebutan warisan antara dua anak dalam keluarga - Tono beramtem dengan Tomi gara-gara sepeda motor yang dipinjamnya dari kakak mereka. c.Konflik Status Antar Kelompok: Konflik kedudukan atau status yang terjadi antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain. Contoh: Peraturan yang dikeluarkan satu departemen bertentangan dengan peraturan departemen yang lain. DPU (Dinas Pekerjaan Umum) yang punya tanggung jawab terhadap jalan-jalan raya, kadang terjadi konflik dengan PLN (Perusahaan LIstrik Negara) yang melubangi jalan ketika membuat jaringan listrik baru. Pada waktu membuat jaringan baru tersebut, kadangkala pula berkonflik dengan TELKOM karena merusak jaringan telpon dan dengan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) karena membocorkan pipa air. Keempat Instansi tersebut akan saling berbenturan dalam melaksanakan statusnya masing-masing. SUMBER : http://okayana.blogspot.com/2010/06/kelas-sosial-status-sosial-peranan.html
MARKETING PLAN & BUSINESS PLAN FORMAT MARKETING PLAN Marketing Plan memuat hal-hal sebagai berikut : 1. Analisa situasi (S.W.O.T) S : Strengh/ Kekuatan W : Weakness/ Kelemahan O : Opportunity/ Peluang T : Threat/ Ancaman Pebisnis harus menganalisa keadaan intern dan ekstern perusahaannya. Keadaan intern meliputi gambaran terakhir serta analisis jumlah yang diperoleh. Melakukan analisa sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Keadaan ekstern yang perlu diperhatikan adalah keadaan makro yang berhubungan dengan kepentingan perusahaan. Analisis makro ini meliputi keadaan politik, ekonomi,sosial, budaya. Analisis intern dan ekstern tersebut dilengkapi lagi dengan analisis S.W.O.T 2. Tujuan Pemasaran (Marketing Objectives) Tujuan pemasaran perusahaan beraneka ragam sesuai dengan kepentingan perusahaan masing – masing. Sebagai contoh dapat dikemukakan tujuan pemasaran, mempertahankan posisi perusahaan sebagai market leader, atau memperluas penguasaan market. 3. Strategi Inti (Core Strategy) Merupakan alternatif strategi yang terpilih dalam decision making. Untuk menghasilkan strategi inti ini dibutuhkan pemikiran mendalam didukung oleh data dan fakta sehingga dapat dirumuskan secara tajam 4. Jadwal Pelaksanaan (Action Plan) Action plan lebih banyak, sebab disini dielaborasi lebih rinci. Jika strategi inti yang ingin dilaksanakan berupa pengembangan produk, maka harus dijabarkan model, bahan, mutu,kemasan, dsb Action plan harus dapat menjawab beberapa pertanyaan : - What, apa tugas yang harus dilakukan? - Who, siapa orang yang harus bertugas dan bertanggung jawab? - When, kapan pekerjaan harus dilaksanakan dan harus selesai? - Where, jika diperlukan dimana percobaan pasar akan dilakukan? - How, bagaimana cara melaksanakan tugas tersebut? 5. Anggaran Pemasaran (Marketing Budget) Didalam marketing budget dengan jelas harus dinyatakan besar biaya yang diperlukan, jenis kegiatan pemasaran untuk berbagai teknikpromosi, melakukan riset pemasaran, dsb 6. Pengawasan (Control) Untuk semua implementasi marketing plan harus dilakukan pengawasan. Pengawasan dilakukan dengan membaca dan mempelajari laporan tertulis dari pelaksana ataupun hasil observasi. Jika terjadi penyimpangan atau kendala dalam pelaksanaan, maka harus segera diambil tindakan perbaikan BUSINESS PLAN I. Bentuk Formal Business Plan 1) Halaman Depan Dicantumkan nama dan alamat perusahaan, nama orang yang bertanggung jawab yang bisa dihubungi sewaktu-waktu 2) Daftar Isi Membuat daftar isi secara rinci dengan nomer-nomer halamannya 3) Rangkuman eksekutif Sangat penting karena pembaca ingin melihat secara cepat ttg isi keseluruhan business plan. Rangkuman ini merupakan inti dari perencanaan. 4) Penjelasan tentang Perusahaan Diungkapkan strategi perusahaan serta tim manajemen yang mengelola perusahaan 5) Pemasaran Diungkapkan pasar yang dituju seberapa besar potensi pasar dan berbagai strategi serta ramalan tentang target konsumen dimasa yang akan datang 6) Barang dan jasa yang dihasilkan Diungkapkan mengenai kualitas, kuantitas dan kegunaan dan keistimewaan barang dan jasa yang ditawarkan 7) Usaha meningkatkan penjualan Dijelaskan tentang berbagai teknik promosi yang akan digunakan, tenaga penjualan, perwakilan-perwakilan penjualan, dsb 8) Permodalan Diungkapkan rencana permodalan dan proyek permodalan neraca pendahuluan, aliran kas, dan pendapatan 9) Apendix Dilampirkan berbagai keterangan yang diperlukan untuk melengkapi business plan. Misalnya akte pendirian perusahaan, SIUPP, sertifikat, dsb II. OUTLINE Business Plan I. Pendahuluan - Nama dan alamat Perusahaan - Nama dan alamat Pemilik - Nama dan alamat penanggungb jawab - Informasi tentang bisnis yang dilaksanakan II. Rangkuman eksekutif; lebih kurang 3 halaman yang menjelaskan secara komplit isi business plan. III. Analisis Industri - Prespektif masa depan industri - Analisis persaingan - Segmen pasar yang dimasuki - Ramalan produk yang dihasilkan IV. Deskripsi tentang Usaha - Produk yang dihasilkan - Jasa pelayanan - Ruang lingkup usaha - Personalia dan perlengkapan kantor - Latar belakang identitas pengusaha V. Rencana produksi Untuk pabrik/industri VI. Rencana Pemasaran - Penetapan harga - Pelaksanaan distribusi - Promosi yang akan dilakukan - Pengembangan produk VII. Perencanaan organisasi Bentuk kepemilikan dan struktur organisasi - informasi tentang partner - Uraian tentang kekuasaan - Latar belakang anggota tim manajemen - Peranan dan tanggung jawab personalia dalam organisasi VIII. Resiko - Evaluasi tentang kelemahan bisnis - Gambaran teknologi IX. Perencanaan Permodalan Neraca permulaan perusahaan - Proyeksi aliran kas - Analisa titik impas - Sumber-sumber permodalan X. Appendix - Surat-surat - Data penelitian pasar - Surat-surat kontrak dan dokumen perjanjian lainnya - Daftar harga dari pemasok barang Contoh Business Plan Untuk Usaha Baru dan Pengembangan usaha I. Latar Belakang Latar belakang pendirian perusahaan, keadaan persaingan, terbukanya peluang usaha fasilitas yang dimiliki, dan prospek usaha II. Identitas Pemilik Nama dan identitas pemilik III. Data Perusahaan Dicantumkan nama dan data-data perusahaan IV. Aspek produksi Jenis dan jumlah mesin yang digunakan, kapasitas produksi, dan lain-lain V. Aspek Pemasaran Sistem distribusi, sistem pembayaran, konsumen sasaran, wilayah pemasaran, penguasaan dan segmentasi pasar, keuntungan, dll VI. Aspek keuangan Kebutuhan rata-rata perbulan, untuk pembelanjaan, dan bahan baku, kebutuhan modal, dsb.